Jalan M. Syafe'i Blok P Nomor 30 Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 731059

Selasa, 26 Oktober 2010

Sarankan Investigasi Tandingan, Aman-Walhi Jawab Bantahan Korem

Sabtu, 20/02/2010//pk/09:46

Borneo Tribune, Pontianak.
By. Hentakun

Aman-Telapak dan Komando Resort Militer (Korem) 121/ABW bak berbalas pantun saja. Yang satu membantah sementara satunya lagi membeberkan bukti.

Aman-Telapak dan Komando Resort Militer (Korem) 121/ABW bak berbalas pantun saja. Yang satu membantah sementara satunya lagi membeberkan bukti.

Perseteruan itu menyusul temuan investigasi Telapak-Aman atas dugaan keterlibatan oknum anggota TNI dari kesatuan 642 Sintang yang mengintimidasi masyarakat Desa Semunying Jaya, Kecamatan Jagoy Babang, Bengkayang.

Ditemui di Kantor Walhi Kalbar, Jumat (19/2), Ketua BPH Aman Kalbar, Sujarni Alloy menanggapi bantahan Kasi Intel Korem, Letkol, (Kav). Agung Alamsyah, yang dilansir Borneo Tribune Jumat (19/2).

Korem membantah tudingan sebagaimana dilaporkan dalam investigasi Aman-Telapak tersebut. Sebab sikap Korem (TNI) jelas tidak pernah mentolerir anggota yang melanggar aturan, karena selama anggota bertugas di lapangan, selalu menekankan baik lisan, maupun dengan surat agar selalu menjaga nama baik TNI, sebagaimana ditegaskan Agung.

Namun menurut Sujarni Alloy, indikasi keterlibatan oknum aparat didasarkan pada kejadian di lapangan, fakta, dimana ada proses pembiaran penebangan kayu secara ilegal yang dilakukan karyawan tebang tebas PT Ledo Lestari. ”PT Ledo Lestari, sejak 2007 ijin sudah habis melalui SK Bupati Bengkayang No. 400/0528/BPN/UI/2009, kenapa dibiarkan terus membabat hutan?” kata Alloy setengah bertanya.

Selain itu, tambah Alloy, perusahaan juga tidak mengantongi ijin pelepasan kawasan (IPK) hutan dari menteri kehutanan.

Kepala Divisi Advokasi Walhi Kalbar, Nikodemus menjelaskan, lokasi yang dibabat perusahaan itu hutan adat dan dijaga masyarakat, kenapa dibiarkan ditebang? Masyarakat saja tidak melakukan penebangan, harusnya aparat juga demikian,” Niko.

Investigasi tandingan
Aman dan Walhi juga menyarankan Korem melakukan investigasi tandingan untuk memastikan ada keterlibatan oknum TNI atau tidak. “Silakan Korem melakukan investigasi tandingan ke lapangan dan melakukan pertemuan dengan masyarakat Semunying Jaya, agar tidak mendapat informasi sepihak, jika dianggap investigasi kami sepihak,” tantang Alloy.

Kata Alloy, karena selama ini masyarakat Semunying Jaya tidak berdaya, karena laporan masyarakat tidak mendapat respon dari pihak manapun, yang sudah dilaporkan pun tidak ada tindak lanjut apalagi aparat.

Dewan Daerah Eksekutif Walhi Kalbar, Bung Tomo menambahkan, militer dalam menyelesaikan masalah untuk tidak bertindakan refresif layaknya orde baru. “Kejadian ini bisa membuktikan mana yang benar-benar nasionalis dan tidak nasionalis. Masyarakat Semunying dengan menjaga hutan itu menunjukan kecintaan mereka terhadap negara ini, sejak konfrontasi (Malaysia) mereka sudah membela tanah air,” kata Bung Tomo.

Dihubungi via telepon, Jamaludin, warga Semunying Jaya membenarkan keterlibatan oknum aparat, yang dibuktikan dengan foto-foto. “Kami punya foto aparat yang yang menghadang masyarakat, nanti saya bawa ke Pontianak,” kata Jamaludin singkat.

Sumber:
http://www.borneotribune.com/headline/sarankan-investigasi-tandingan-aman-walhi-jawab-bantahan-korem.html

Tidak ada komentar: