Sabtu, 11/12/2010/pk/08:33:00
Memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) se-Dunia, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim menggelar aksi, bukan cuma dalam bentuk orasi, tapi juga demo masak, dan teaterikal di depan Kantor Gubernur (10/12) kemarin.
Puluhan orang ini membawa misi keselamatan pangan di Kaltim. Mereka menyuarakan Food Not Coal. Kalimantan tidak butuh batu bara, tetapi pangan. Acara garapan Jatam ini juga dihadiri perwakilan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalteng, Kalbar, Kalsel, Sumsel, dan Bengkulu.
Sementara itu, dalam aksi teaterikal yang dimainkan 9 orang ini, menceritakan tentang keadaan rakyat sekarang. Bahwa tambang batu bara sudah merenggut lahan pangan mereka. Sehingga menjadi krisis pangan karena tidak ada lagi tempat bercocok tanam. Aksi teaterikal tersebut ditandai dengan mandi menggunakan limbah tambang dan berebut sayur, sementara tangan mereka saling terikat.
Disamping itu juga mereka memasak bersama di pinggir Jalan.
"Pemerintah mengobral 1.269 izin Kuasa Pertambangan (KP) yang mencapai 2,3 juta hektare. Alokasi tersebut menyalip lahan pertanian yang hanya mendapat jatah 2,4 hektare, sungguh ironis. Ini jelas melanggar HAM," seru Merah Johansyah, divisi Advokasi dan Hukum Jatam Kaltim. (*/adc)
Sumber:
http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=82314
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar