Jalan M. Syafe'i Blok P Nomor 30 Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 731059

Selasa, 15 Maret 2011

Kalbar Mulai Tak Nyaman

Kamis, 10 Maret 2011 , 08:21:00

PONTIANAK – Musim kemarau yang sedang berlangsung kemungkinan akan berdampak hebat terhadap kondisi lingkungan wilayah Kalimantan Barat. Hal ini sudah terlihat dalam beberapa hari terakhir ini. Contoh nyatanya adalah pendangkalan sungai dan kebakaran hutan. Padahal kemarau belum mencapai titik puncaknya.Gusti Hardiansyah, Dosen Fakultas Kehutanan Untan mengatakan fenomena kebakaran hutan dan pendangkalan sungai menandakan kesiapan pemerintah yang kurang. Namun, menurutnya masih ada waktu untuk menanggulangi terjadinya bahaya lingkungan yang lebih besar.

“Ini saja belum masuk puncak kemarau. Pengamatan BMKG puncaknya itu bulan April sampai Mei. Sekarang saja sudah terasa dampaknya. Sungai Kapuas dangkal dan kebakaran hutan. Masih ada waktu satu dua bulan, pemerintah dan masyarakat harus bersiap-siap. Perlu kesiapan teknis yang tepat,” tuturnya.Selain urusan teknis, Hardiansyah juga menilai pemerintah perlu mensosialisasikan bahaya kerusakan alam pada masyarakat. Tindakan tegas terhadap para perusak lingkungan pun wajib dilakukan. “Kalau undang-undang kita punya lengkap. Cuma masalahnya, pemerintah tegas saja dengan mereka,” sambung Hardiansyah.

Pernyataan tersebut diamini oleh aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Hendrikus Adam. Menurutnya, selama ini baik pemerintah provinsi dan kabupaten terkesan lemah dalam menindak perusahaan-perusahaan yang merusak lingkungan. Ia berpendapat bahwa pendangkalan sungai disebabkan oleh aktivitas pertambangan yang tidak terawasi. Sedangkan berulang-ulangnya kebakaran hutan setiap tahun juga karena ‘kemandulan’ pemerintah dan aparat.Adam memberikan contoh tentang laporan warga baru-baru ini yang ‘dicuekin’ pemerintah. “Baru-baru ini warga di Sekadau memberi kami informasi bahwa ada kegiatan pembakaran hutan yang dilakukan oleh perusahaan sawit PT LG International. Tapi belum ada respon dari pemerintah di sana. Ini kan aneh,” ungkapnya. (ars)

Sumber : http://www.pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=87981

Tidak ada komentar: