Jalan M. Syafe'i Blok P Nomor 30 Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 731059

Selasa, 22 Maret 2011

Pemkot Vs Patiware

Lintas Utara › Singkawang ›
Jumat, 9 April 2010
Walhi : Oknum Dewan Tak Bela Rakyat

SINGKAWANG. Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi Kalbar), Agus Sutomo menyesalkan tindakan dua oknum DPRD Kota Singkawang yang tidak berpihak kepada rakyat. Pendapat ini dilontarkan menyikapi kemelut yang terjadi antara Pemkot Singkawang dengan PT Patiware.

“Saya hanya ingin bertanya pada anggota DPRD dari Partai Golkar, terutama Awang Sopian dan Dedy Mulyadi, kenapa pada saat masyarakat berkonflik dengan PT Patiware mereka tidak membela masyarakat? Mengapa saat PT Patiware melakukan pembakaran lahan yang mengakibatkan kabut asap yang tebal di Kota Singkawang tidak berkomentar,” tanyanya seraya mengatakan hingga kini sisa pembakaran masih bisa ditemukan.

Ketika terjadi banjir di Kelurahan Sedau, kenapa anggota DPRD tidak menyiapkan tim untuk melakukan investigasi penyebab banjir di Kelurahan Sedau. “Saya tidak membela siapapun dalam hal ini, hanya yang menjadi pertimbangan saya adalah dampak lingkungan dan sosial rakyat,” tegasnya.

Tomo menjelaskan, Kota Singkawang luasnya kurang lebih 50 ribuan hektar. Bila sekarang ada lima perusahaan perkebunan sawit yang masuk dengan luas areal 10 ribu hektar, maka pertanyaannya kemana tempat tinggal masyarakat nantinya. “Dimana lagi masyarakat akan bertani, mendapatkaan sumber air bersih?” ucapnya.

Bila satu perusahaan perkebunan sawit paling sedikit 10 ribu hektar baru mendapatkan keuntungan, belum lagi perusahaan yang lain. “Jadi saya berpikir, lebih baik berinvestasi yang tidak membawa mudaratnya,” ungkapnya.

Perusahaan perkebunan sawit di Indonesia telah mencapai 10 juta hektar seluruh Indonesia, dan menghasilkan 2 juta ton CPO, namun tidak memberikan efek positif pada kebutuhan pangan rakyat. Contohnya, harga minyak goreng tetap mahal. Sebab, 65 persen sampai dengan 70 persen CPO dibawa keluar negeri. “Buruh saja susah untuk mendapatkan minyak goreng murah. Padahal itu hasil keringat mereka menanam sawit,” paparnya.

Buruh pula yang membuat pengusaha menjadi berlipat-lipat kekayaannya. Jadi jika dikatakan akan menghambat investasi yang lain, maka ia menilai pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang tidak disengaja dari Awang Sopian. Apalagi jika merujuk dari data investasi di seluruh negeri ini. (oVa)

Sumber: http://www.equator-news.com/lintas-utara/singkawang/walhi-oknum-dewan-tak-bela-rakyat

Tidak ada komentar: