Jalan M. Syafe'i Blok P Nomor 30 Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 731059

Rabu, 30 Juni 2010

AKSI SIMPATIK PERINGATAN HARI AIR SEDUNIA 2010

Selasa, 23/03/2010

Sejumlah elemen mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kalimantan Barat meliputi: GMNI, FMN, PMKRI, GMKI, IMM, BEM UPB, Cagar Gaspasi, HIBER Untan dan GEMPA FISIP Untan , dan Walhi Kalimantan Barat mengelar aksi simpatik di Bundaran Untan Pontianak, selasa kemarin (23 maret 2010) untuk memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 maret yang lalu. kegiatan tersebut dilaksanakan sekitar pukul 15.00 wib dan berlangsung kurang lebih satu setengah jam.

Menurut pengamatan reporter RAMA aksi tersebut di ikuti sekitar 60 orang pendemo yang menyampaikan beberapa tuntutan, diantaranya: Hentikan ekspansi perkebunan dan pertambangan skala besar, Hentikan Pengrusakan hutan di Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum/TNDS, Hentikan privatisasi dan komersialisasi air, Stop illegal logging, dan Hentikan perampasan tanah rakyat.

Meskipun jumlah masa tidak banyak, namun aksi ini mendapatkan pengamanan yang cukup ketat dari aparat kepolisian. Terlihat ada sekitar 60-an personil berada di tempat yang dijadikan konsentrasi masa tersebut. seorang aparat kepolisian juga mengungkapkan bahwa pengamanan tersebut dilakukan karena bertepatan dengan kedatangan Ibu Megawati ke Pontianak dalam acara menghadiri Konferensi Daerah (Konferda) III DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat di Pontianak. bahkan aksi tersebut di kira berkaitan dengan kedatangan Tokoh nomor 1 di partai berlambang kepala banteng tersebut.

Salah seorang pendemo, Abang Rustaman, mengungkapkan kekecewaannya kepada pihak pemerintah yang mengabaikan hak-hak masyarakat terhadap kebutuhan air karena hanya mementingkan keuntungan semata. Rustaman yang mengaku berasal dari Universitas Panca Bakti ini mengatakan pemerintah harus lebih tanggap terhadap akan kebutuhan rakyat dengan membebaskan penguasaan terhadap lahan-lahan rakyat dari pihak-pihak yang mengabaikan hak rakyat.

Dikatakan Hendrikus Adam, sebagai humas aksi tersebut dan merupakan aktivis WalHi kalbar. Bahwa kegiatan ini lahir dari keperihatinan mereka terhadap kerusakan alam akibat pertambangan, pengerukan tanah dan pencemaran lingkungan serta akibat perkebunan sawit yang semakin luas, sehingga mengancam SDA yang ada terkhusus sungai-sungai dan sumber air. Selain itu pihaknya juga menyoroti tentang kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) yang semakin terancam rusak dan musnah akibat perencanaan pemerintah dan investor untuk menjadikannya menjadi wilayah penanaman sawit. Ia juga menyuarakan agar pemerintah memberikan hak kepada rakyat untuk mengelola SDA yang ada terutama tanah.

Tuntutan ini khusus ditujukan kepada pemerintah agar memperhatikan tuntutan-tuntutan mereka. Adam berharap agar seruan mereka didengarkan dan segala kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang merugikan masyarakat harus dikaji ulang.

Ketika ditanya berkaitan dengan issue perempuan, mantan Ketua Presidium PMKRI Santo Thomas More Pontianak ini menjelaskan, bahwa perusakan alam yang sekarang terjadi sangat berdampak terhadap kaum perempuan, khususnya bagi mereka yang selalu berkutat dengan berbagai aktivitas sebagai ibu rumah tangga.
Semoga apa yang suara-suara rakyat ini menjadi perhatian serius oleh siapa saja khususnya bagi pemerintah sebagai pengambil kebijakan dan keputusan. (IF/RAMA)

Sumber :
Radio RAMA ; http://ivoyblog.blogspot.com/2010/03/aksi-simpatik-peringatan-hari-air.html

Tidak ada komentar: