Rabu, 24/03/2010/pk/07:36:00
Pontianak Post
PONTIANAK – Sekitar 30 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kalimantan Barat dan Walhi Kalbar, Selasa (23/3) menggelar aksi di Bundaran Untan memeringati hari air. Mereka menyerukan agar segera menghentikan dan eksploitasi terhadap lingkungan. Ada lima tuntutan, di antaranya, menghentikan ekspansi perkebunan dan pertambangan skala besar, hentikan privatisasi dan komersialisasi air, setop illegal logging, hentikan pengrusakan hutan disekitar kawasan taman nasional Danau Sentarum/TNDS dan kawasan-kawasan penting lainnya di Kalbar, hentikan perampasan tanah yang menjadi produksi rakyat.
Hendrikus Adam, humas Aksi yang juga Kadiv Reaserch dan Kampanye Walhi mengatakan, sesuai dengan UU SDA 7/2004 bahwa air ialah sumber kehidupan yang sangat penting, karena semua orang butuh air. Karenanya air harus dijaga. “Semua orang di dunia butuh air, kerananya wajiblah kita untuk menjaga air agar tetap terjaga dan bersih,” katanya.Selama ini, katanya bancana akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, menjadikan banyaknya bencana, seperti krisis air, namun jika air berlimpah malah menjadi banjir. Karena itu, katanya ia menghimbau dari semua kalangan agar, bisa menghemat air, menjaga sumber air, untuk pemerintah harus menjaga kelestarian sumber daya air.
Toni, ketua Bidang Keorganisasian GMKI mengatakan, dengan adanya kegiatan aksi itu, ialah langkah awal, sebagai tindakan untuk menyampaikan kepada masyarakat agar bisa memelihara air. Dengan begitu air bisa tetap dipertahankan kebersihannya dan keindahan. Ia mengimbau kepada masyarakat agar memeliharan sumber daya air, terutama sungai kapuas yang penduduknya memanfaatkan air kapuas untuk kehidupan sehari-hari. (tin)
Sumber :
http://www.pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=31824
Rabu, 30 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar